Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 13:56:19【Resep Pembaca】663 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(89)
Artikel Terkait
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan
- Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap
- Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Melihat dunia "gemoy"
- Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat
- Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China
- Perkuat kemitraan, ASEAN
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar

Menperin: Industri busana muslim RI tempati urutan pertama dunia

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI

Pelni jamin menu makan untuk penumpang penuhi standar keamanan pangan

Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo

Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan